Perkembangbiakan Hewan
Apa yang dimaksud dengan berkembang biak?
Berkembang biak
(reproduksi) adalah kemampuan menghasilkan keturunan (individu baru)
dengan tujuan melestarikan dan memperbanyak jenis. Setiap hewan memiliki
cara perkembangbiakannya sendiri.
Dalam sains, sel kelamin jantan dinamakan sel sperma, sedangkan
sel kelamin betina disebut dengan sel telur atau ovum. Jika sel sperma
bersatu dengan sel telur (disebut pembuahan atau fertilisasi), pada saat
itulah hewan yang baru mulai terbentuk.
Secara umum, perkembangbiakan hewan ada tiga macam:
1. Beranak atau melahirkan (vivipar)
2. Bertelur (ovipar)
3. Mengembangkan telur di dalam badan induknya, tetapi embrio tidak mendapatkan makanan dari induknya (ovovivipar)
Lebih lanjut, perhatikan penjelasannya, ya!
1. Perkembangbiakan hewan dengan melahirkan (vivipar)
Hewan
yang berkembang biak dengan cara melahirkan biasanya sekaligus juga
menyusui anaknya, jadi disebutnya mamalia. Sebelum melahirkan, mamalia
membesarkan anaknya sampai pada waktu tertentu di dalam tubuh induk
betina. Keadaan semacam itu disebut bunting atau hamil.
Beranak/Melahirkan/Vivipar
Anjing
Kehamilan anjing berlangsung selama ± 9 minggu. Anjing yang bertubuh
kecil mampu melahirkan 1-4 anak anjing, anjing yang berukuran sedang
mampu melahirkan 4-8, dan anjing yang bertubuh besar mampu melahirkan
antara 6-10 anak. Setelah lahir, anak anjing belum dapat melihat pada
10-15 hari pertama.
Normalnya, anak anjing mulai belajar berjalan pada minggu kedua
dan dapat berjalan dengan baik pada minggu ketiga setelah lahir. Selama
waktu itu, induk anjing akan selalu berada di dekatnya untuk menyusui
dan memeliharanya.
Kuda
Bertelur/Ovipar
Induk kuda pada gambar diatas sedang memandikan (dengan cara
menjilati) bayinya yang baru lahir. Bayi kuda yang baru lahir biasanya
segera belajar berdiri, lho. Setelah dapat berdiri dan berjalan, yang
pertama-tama dilakukan adalah mencari susu induknya. Tingkah laku hewan
yang tanpa diajarkan seperti itu dinamakan insting. Anak kuda akan
selalu bersama induknya untuk menyusu selama enam bulan setelah dia
lahir.
Penguin
Penguin memamerkan kesetiaan yang hebat kepada telur dan anak-anaknya. Penguin mengerami telurnya ke
tika
cuaca sangat sejuk. Tidak seperti makhluk lain, bukan penguin betina
yang mengerami tetapi si jantan. Penguin betina hanya bertelur sebiji
dan kemudian meninggalkannya kepada penguin jantan. Ia berjalan jauh
untuk mendapatkan makanan kepada suami dan anaknya. Karana mereka
dikelilingi es dan salju, ia perlu berjalan jauh untuk mendapatkan
makanan.
Penguin jantan mengeram telurnya selama empat bulan penuh.
Ia membawa telur ini di antara kedua kakinya dan sepanjang empat bulan
ini, ia sekali pun tidak pernah meninggalkan telur ini. Jika ia
melakukannya, telur tersebut akan membeku dan mati di dalam beberapa
menit saja.
Penguin jantan ini begitu sabar, sehinggakan sepanjang
empat bulan ini ia bergerak dengan telur berada di antara kedua kakinya.
Kerana itulah ia tidak dapat berburu dan sentiasa lapar. Cuaca sangat
sejuk. Jika cuaca menjadi terlalu sejuk, penguin-penguin jantan akan
berkumpul bersama walaupun mereka mambawa telur di kaki mereka.
Mereka menghampiri satu sama lain, membentuk bulatan, dan dengan
cara ini, dapat memanaskan diri mereka. Mereka bertukar kedudukan supaya
penguin yang berada di luar bulatan akan merasa panas juga. Apabila
telur tersebut hampir menetas, ibu penguin pulang dari tempat berburu.
Ia memberi makan kepada anak kecilnya dengan makanan yang disimpan di
dalam temboloknya. Untuk mencegah bayi tersebut dari dingin, ibu bapanya
membawanya di antara kaki mereka dan memanaskan badannya dengan tubuh
mereka. Seperti yang kamu lihat, Allah telah mengurniakan makhluk hebat
ini beberapa sifat yang mengagumkan.
Burung Unta
Burung unta merupakan burung terbesar di dunia. Mereka lebih tinggi
dari kita. Seekor burung unta bisa mencapai tinggi dua setengah meter
dan berat 120 kilogram.
Burung ini, yang hidup secara berkelompok di Afrika Tengah, tidak
dapat terbang. Sebagai gantinya, Allah memberinya kemampuan lain supaya
mereka dapat lepas dari pemangsanya: Mereka dapat berlari sangat cepat
dengan kakinya yang panjang. Mereka berlari begitu cepat sehingga tidak
ada seorang pun yang dapat menandinginya. Burung unta adalah binatang
berkaki dua yang berlari paling cepat dan kecepatannya dapat mencapai 70
kilometer per jam. Dan sekarang kami beritahu kalian sesuatu yang
sangat menarik. Tahukah kalian bahwa burung unta hanya mempunyai dua
jari di kakinya? Terlebih lagi, satu jarinya jauh lebih besar dibanding
yang satunya. Dan burung unta berlari hanya pada jarinya yang besar.
Disamping
itu, berkat kaki panjang yang membuatnya dapat berlari dengan cepat,
mereka juga petarung sejati. Untuk melindungi dirinya dari musuh, mereka
menendang pemangsanya.
Telur dari burung terbesar di dunia ini juga merupakan telur burung
yang terbesar di dunia. Mereka menggali lubang yang sangat dalam di
pasir dan meletakkan semua telur di dalamnya. Tapi ketika mereka
bertelur lebih dari 10 – 12 butir, mereka perlu mengubah ukuran lubang
tersebut supaya cukup. Jika burung unta membuat lubang di tanah sebagai
ganti pasir, ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama, menyebabkan
mereka mengeluarkan banyak energi.
Sesungguhnya menggali pasir adalah lebih mudah dibandingkan tanah.
Kalian bahkan dapat menggali pasir dengan tangan, sementara kalian akan
membutuhkan sekop untuk menggali tanah. Dengan alasan inilah, burung
unta, dengan petunjuk Allah, lebih suka menggali pasir daripada tanah
sehingga menghemat tenaganya. Kemudian mereka menutupi telur-telur ini
dengan pasir lagi tanpa kesulitan.
Satu hal lagi yang menarik dari
burung unta adalah penjagaan dan perawatan semua telur dalam sebuah
kelompok hanya ditangani oleh seekor burung onta betina. Tapi karena
sarang hanya dapat melindungi sejumlah telur, burung unta betina itu
mengutamakan telurnya sendiri.
Satu hal lagi yang menarik dari burung unta adalah penjagaan dan
perawatan semua telur dalam sebuah kelompok hanya ditangani oleh seekor
burung onta betina. Tapi karena sarang hanya dapat melindungi sejumlah
telur, burung unta betina itu mengutamakan telurnya sendiri.
Burung unta mengenali telur-telurnya melalui pori-pori udara pada kulit telur tersebut.
Anak-anak burung unta yang baru menetas keadaannya sangat tidak
berdaya. Dalam setiap waktu, mereka dapat diserang oleh burung-burung
pemangsa. Saat burung-burung unta yang baru menetas tersebut merasa ada
bahaya, mereka berbaring di atas tanah dan berpura-pura mati. Melalui
cara ini, para pemangsa mengira mereka telah mati dan tidak
menyerangnya. Tanpa kecuali, semua anak burung onta melakukan pertahanan
diri dengan cara ini.
Tidaklah mungkin bagi anak burung unta yang baru lahir untuk
sampai memikirkan taktik semacam itu atau belajar bagaimana melakukanya!
Maka, bagaimana seekor anak burung yang baru dapat membuka matanya ini
dapat berpura-pura mati? Jawabannya sangat jelas. Tuhan kita, Yang Maha
Mengajari dan Membimbing setiap yang hidup, juga telah mengajari anak
burung kecil ini cara yang sedemikian cerdik, sehingga mereka dapat
melindungi diri mereka sendiri.
Ular
1 2
3 4
Sekilas, bukankah ular ini tampak sedang melahirkan? Tidak, ular adalah hewan ovipar, jadi berkembang biak dengan bertelur.
Ada beberapa spesies ular/reptil yang menyimpan/mengerami telur
dalam perutnya, sehingga saat bayi ular lahir dan keluar nampak seperti
si ular sedang melahirkan.
Dalam gambar itu sebenarnya kalo dilihat
lebih cermat lagi, akan terlihat yang keluar adalah bayi ular yang masih
terbungkus membran bening. Membran itu sebenarnya adalah cangkang yang
tidak mengeras karena disimpan dalam perut ular.
Selain jenis burung dan ular, masih banyak hewan yang berkembang
biak dengan cara bertelur. Salah satunya adalah penyu. Ada dua jenis
penyu, yaitu yang hidup di air (turtle) yang kakinya menyerupai sirip
untuk berenang. Contoh penyu jenis ini adalah penyu hijau. Penyu yang
hidup di darat (kura-kura atau tortoise) memiliki kaki yang kuat. Penyu
termasuk ke dalam kelas reprilia.
Penyu
Selain burung, masih banyak hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Salah satunya adalah penyu. Ada
dua jenis penyu, yaitu yang hidup
di air (turtle) yang kakinya menyerupai sirip untuk berenang. Contoh penyu jenis ini adalah penyu hijau. Penyu yang hidup
di darat (kura-kura
atau tortoise) memiliki kaki yang kuat. Kura-kura memasukkan kepala ke
dalam cangkangnya yang keras ketika merasa terancam. Penyu termasuk ke
dalam kelas reprilia.
Penyu Laut
Penyu telah mengalami beberapa adaptasi untuk dapat hidup di
laut, diantaranya yaitu dengan adanya tangan dan kaki yang berbentuk
seperti sirip dan bentuk tubuh yang lebih ramping untuk memudahkan
mereka berenang di air. Penyu laut juga memiliki kemampuan untuk
mengeluarkan garam-garam air laut yang ikut tertelan bersama makanan
yang mereka makan dan juga kemampuan untuk tinggal di dalam air dalam
waktu yang lama selama kurang lebih 20-30 menit. Telinga penyu laut
tidak dapat dilihat, tetapi mereka memiliki gendang telinga yang
dilindungi oleh kulit. Penyu laut dapat mendengar suara-suara dengan
frekuensi rendah dengan sangat baik dan daya penciuman mereka juga
mengagumkan. Mereka juga dapat melihan dengan sanghat baik di dalam air.
Penyu laut memiliki cangkang yang melindungi tubuh mereka dari
pemangsa.
Penyu laut berbeda dengan kura-kura. Apabila dilihat sepintas,
mereka memang terlihat sama. Ciri yang paling khas yang membedakan penyu
laut dengan kura-kura yaitu bahwa penyu laut tidak dapat menarik
kepalanya ke dalam apabila merasa terancam.
Perkembangbiakan
Penyu membutuhkan kurang lebih 15-50 tahun untuk dapat melakukan
perkawinan. Selama masa kawin, penyu laut jantan menarik perhatian
betinanya dengan menggosok-gosokkan kepalanya atau menggigit leher sang
betina. Sang jantan kemudian mengaitkan tubuhnya ke bagian belakang
cangkang si betina. Kemudian ia melipat ekornya yang panjang ke bawah
cangkang betina. Beberapa jantan dapat saling berkompetisi untuk merebut
perhatian si betina. Hanya penyu laut betina yang pergi ke pantai untuk
bersarang dan menetaskan telurnya. Penyu laut jantan jarang sekali
kembali ke pantai setelah mereka menetas. Penyu laut pergi untuk
menetaskan telurnya ke pantai dimana mereka dulu dilahirkan.
Penyu betina naik ke pantai untuk bertelur. Dengan kaki
depannya, mereka menggali lubang untuk meletakkan telur-telurnya.
Kemudian mereka mengisi lubang itu dengan telur-telurnya sebanyak kurang
lebih 100 butir (bahkan mungkin lebih). Kemudian mereka dengan
hati-hati menutup kembali lubang tersebut dengan pasir dan meratakan
pasir tersebut untuk menyembunyikan atau menyamarkan letak lubang
telurnya. Setelah proses melelahkan ini selama kurang lebih 1-3 jam
berakhir, mereka kembali ke laut.
Penyu umumnya lambat dan canggung
apabila berada di darat, dan bertelur adalah hal yang sangat melelahkan,
Penyu yang sedang bertelur sering terlihat mengeluarkan air mata,
padahal sebenarnya mereka mengeluarkan garam-garam yang berlebihan di
dalam tubuhnya. Beberapa penyu dapat menghentikan proses bertelur
apabila mereka terganggu atau merasa dalam bahaya. Oleh karena itu,
sangat penting diketahui bahwa jangan mengganggu penyu yang sedang
bertelur.
Hewan lain yang termasuk reptil diantaranya bengkarung, tuatara (iguana), komodo, dan buaya.
Ikan
Ikan pun berkembang biak dengan cara bertelur. Bedanya dengan hewan
darat terlatak dalam proses pembuatannya. Proses pembuahan (fertilisasi)
ikan berlangsung di luar tubuh (pembuahan eksternal), karena air dapat
mempertemukan spermatozoa dengan sel telur (ovum). Ketika induk betina
mengeluarkan sel telurnya, induk jantan menyiram dengan cara
menyemburkan spermatozoa ke atas sel telur tersebut sehingga terjadilah
pembuahan.
Proses pembuahan hewan darat berlangsung di dalam tubuh
karena udara, dimana hewan darat hidup, tidak dapat mempertemukan
sel-sel spermatozoa dengan ovum atau sel telur milik induk betina.
Gurame
Ada beberapa tingkah laku ikan yang menarik untuk diamati,
misalnya ikan gurame. Sebelum memijah (kawin), kedua induk ikan terlebih
dahulu bekerja sama membangun sarang yang berasal dari serat-serat atau
rumput-rumputan yang ditemukan dengan cara menganyam menjadi suatu
bangunan berlapis-lapis berbentuk lonjong yang berdiameter kira-kira 30
cm. Bagian depan sarang berlubang dengan diameter sekitar 5 cm.
Setelah sarang selesai dibuat, induk betina melepaskan telurnya
ke dalam sarang melalui mulut sarang tadi. Bersamaan dengan itu, induk
jantan menyemprotkan sperma ke dalam sarang yang sama sehingga semua
telur yang ada di dalam sarang terkena sperma. Dengan demikian, semua
telur dalam sarang mengalami pembuahan atau fertilisasi. Setelah
melakukan pemijahan, induk jantan akan menutup lubang sarang dengan
jaringan halus, kemudian pergi meninggalkannya. Induk betina akan
berpuasa dan menjaga sarangnya dengan ketat sampai telurnya menetas.
Telur akan menetas setelah 3 – 4 hari
Mujair
Mujair juga memiliki perilaku yang unik. Sebelum mencari pasangan
yang cocok, induk jantan mujair lebih dahulu membuat sarang dengan
menggali lubang di dasar kolam. Setelah menggali lubang, mujair jantan
akan mencari mujair betina yang mau diajak memeriksa lubang tadi. Ikan
betina yang telurnya sudah masak dan mau diajak memeriksa sarang, akan
mengeluarkan sekelompok telur. Telur itu segera dimakan kembali dan
dikulum didalam mulut. Pada waktu pembuahan, ikan jantan berenang di
depan betina sambil mengeluarkan sperma, sehingga semua telur yang ada
di dalam mulut terkena sperma, dan terjadilah pembuahan. Ikan mujair
berkembang biak setiap 1,5 bulan.
Mulut ikan betina berfungsi sebagai sarang untuk mengerami telur. Selama
mengerami telur, induk betina berpuasa. Telur akan menetas dalam waktu 3
hari. Ikan yang baru keluar dari telur belum dapat berenang sehingga
masih berada dalam mulut induknya. Setiap ada bahaya, dengan segera
induk ikan mengisapnya kembali dan dikeluarkannya lagi setelah keadaan
aman. Kewajiban mengasuh ini dilakukan sampai burayak dapat mencari
makan sendiri.
Amfibi
Amfibi termasuk kelas hewan yang betelur. Amfibi adalah hewan yang
memiliki sistem pernafasan yang dapat digunakan di air dan di darat
sehingga hewan amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam.
Amfibi berbeda dengan reptilia. Reptilia yang hidup di air akan muncul
ke permukaan untuk bernafas, tetapi amfibi tidak. Katak dan salamander
tergolong hewan amfibi.
Katak
tergolong hewan berdarah dingin, artinya suhu tubuhnya cenderung sama
dengan temperatur lingkungannya. Semua jenis katak mempunyai bantuk
tubuh yang serupa, yaitu tidak berekor, kaki depan pendek, dan kaki
belakangnya besar dan kuat sehingga katak dapat meloncat jauh.
Ketika masanya kawin, katak jantan bernyanyi untuk menarik calon
pasangannya. Katak betina memilih pasangan katak jantan sejenis yang
disukainya. Jika cocok, katak betina masuk ke dalam air, katak jantan
segera naik ke punggung katak betina. Katak betina mengeluarkan telur
dan katak jantan menyiram telur itu dengan spermanya. Telur katak diikat
dan dilindungi dengan cairan sejenis jelly sehingga menjadi seperti
untaian jelly yang lembut.
Telur katak menetas antara 3-25 hari. Cepat lambatnya telur
menetas bergantung pada temperatur air. Semakin tinggi suhu air, semakin
cepat menetasnya.
Katak termasuk hewan yang mengalami metamorfosis yaitu telur
-> berudu -> berudu berkaki -> katak berekor ->katak dewasa.
Bertelur Beranak (Ovovivipar)
Tahukah kamu, bahwa hiu merupakan salah satu hewan yang berkembang
secara ovovivipar. Hiu jantan membuahi telur dengan cara melepas sperma
ke dalam tubuh betina, dan akhirnya melahirkan. Kira-kira 40 spesies
yang menetaskan telur di luar tubuh betina. Anak-anak hiu tidak
dipelihara induknya, bahkan beberapa induk justru memakannya
Perkembangbiakan Tumbuhan
Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan tumbuhan melalui
proses penyerbukan dan pembuahan. Bagaiman ya prosesnya? Mari kita
pelajari!
Bunga
Bunga adalah bagian tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi.
TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGABAGIAN BUNGA FUNGSI1. Kelopak (kalik) Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola) Menarik perhatian serangga
3.
Benang sari (stamen) terdiri
dari : Sebagai penghasil gamet
jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
a. tangkai sari (filamen)
b.
kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong
sari
4. Putik (pistilus) terdiri atas : Sebagai penghasil gamet betina
a. tangkai putik (stilus)
b. kepala putik (stigma)
c. bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)
Penyerbukan dan Pembuahan
Penyerbukan
Penyerbukan terjadi ketika tepung sari menempel pada kepala putik,
dapat menempel dengan baik jika mendapat bantuan dari alam, hewan atau
manusia. Unsur alam juga bisa membantu penyerbukan, diantaranya sinar
matahari, air dan angin.
Bagaimana itu bisa terjadi? Sinar matahari akan memanaskan serbuk
sari sehingga serbuk sari semakin ringan. Angin yang bertiup
menggoyang-goyangbatang sehingga serbuk sari beterbangan dan berjatuhan
dan menempel di kepala putik yang menyebabkan penyerbukan. Angin juga
membantu penyebaran benih misalnya pada pohon randu dan mahoni,
mengaturnya agar tidak berdesakan dengan menerbangkan ke tempat yang
jauh.
Manusia juga dapat membantu penyerbukan, misalnya agar diperoleh
hasil (vanili). Tujuannya untuk memperoleh jenis (varietas) baru.
Seperti pada gambar di bawah ini, penyerbukan dilakukan untuk memperoleh
varietas bunga soka baru.
Butir serbuk/serbuk sari menempel pada kepala putik membentuk
buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke
arah mikropil (pintu kandung lembaga) inti generatif membelah 2 inti
sperma sampai di mikropil, inti vegetatif mati satu inti sperma membuahi
sel telur embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga
endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari
kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
Pembuahan
Dalam proses penyerbukan, sel jantan pada serbuk sari meluncur menuju
bakal buah. Peristiwa ini disebut pembuahan. Setelah proses penyerbukan
dan pembuahan, mahkota bunga segera layu dan pembentukan buah dimulai.
Biji
Biji terbagi menjadi dua, dikotil dan monokotil. Sekarang perhatikan dan bedakan kedua gambar di bawah ini, ya.
biji monokotil (pada jagung)
Lembaga dikotill (pada biji buncis)
Sudah melihat perbedaannya kan?
Lembaga
adalah calon tumbuhan baru yang terdiri atas bakal akar, akar batang,
dan bakal daun. Lembaga berada di dalam biji. Daging biji merupakan
cadangan makanan bagi calon tumbuhan baru yang digunakan selama tumbuhan
baru belum tumbuh akar yang menyerap makanan dari tanah atau media
tanam yang lainnya.
Perkembangbiakan yang
menggunakan biji dinamakan dengan perkembangbiakan
generatif.
Kelemahannya lamanya waktu yang dibutuhkan dari menanam hingga berbuah.
Juga biji yang ditanam kadang-kadang tidak sama dengan induknya.
penyebabnya adalah pada saat penyerbukan, bunga mendapat tepung sari
dari pohon lain sehingga terjadi
penyerbukan silang (serbuk sari datang dari bunga lain tetapi pohonnya masih sejenis), atau bahkan
penyerbukan bastar (serbuk dari dari bunga dan pohon yang berbeda).
Perkembangan Vegetatif
Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi
vegetatif/tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi bila bagian tubuh
tanaman terpisah maka bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih
tanaman baru.
Perkembangbiakan vegetatif ada yang berlangsung dengan sendirinya atau alami ada juga yang dikembangkan oleh manusia (buatan).
Vegetatif Alami
Anakan
Anakan tumbuh di bagian bawah batang dan muncul dari dalam tanah.
Tunas ini membentuk rumpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan
pohon bambu serta padi. Tanaman padi saat ditanam memang menggunakan
bibit yang disemaikan dari gabah (generatif), namun setelah ditanam,
bibit padi yang hanya beberapa batang itu akan beranak dan menjadi
rumpun padi. Anakan bambu disebut rebung yang biasa dibuat sayur atau
digunakan sebagai lumpia. Bambu yang rebungnya dapat disayur adalah
rebung dari bambu betung (miang).
Anakan tumbuh di bagian bawah batang dan muncul dari dalam tanah.
Tunas ini membentuk rumpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan
pohon bambu serta padi. Tanaman padi saat ditanam memang menggunakan
bibit yang disemaikan dari gabah (generatif), namun setelah ditanam,
bibit padi yang hanya beberapa batang itu akan beranak dan menjadi
rumpun padi. Anakan bambu disebut rebung yang biasa dibuat sayur atau
digunakan sebagai lumpia. Bambu yang rebungnya dapat disayur adalah
rebung dari bambu betung (miang).
Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sehingga bentuknya membesar.
Pada umbi terdapat mata tunas - mata tunas yang akan berkembang menjadi
tanaman baru. Contoh: pisang, kentang, talas dan Caladium. Talas dan
kentang disebut umbi batang karena umbi tersebut merupakan bagian dari
batang.
Umbi Akar
Umbi akar adalah umbi yang merupakan bagian dari akar. Tanaman yang
berkembang biak dengan umbi akar antara lain bunga dahlia. Jika ditanam,
tidak berapa lama tunas tersebut akan tumbuh menjadi bunga dahlia yang
baru.
Akar Tinggal atau Rizoma (Akar Tongkat)
Rizoma adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi
untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizoma adalah adanya
daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. Tunas muncul dari
akar dan jika memungkinkan akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Rizoma
terdapat pada bambu, bunga iris, beberapa jenis rumput, kunyit,
lengkuas, jahe dan kencur.
Umbi Lapis
Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi
lapis diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan
lili, tulip dan bawang.
'
Tunas Akar
Disebut tunas akar karena memang tunas tumbuh dari akar yang menjalar
sedikit di bawah tanah. Tumbuhan yang tumbuh dengan tunas akar, antara
lain pohon cemara, sanakeling, dan sukun.
image:pinus.png
Tunas Batang/Stolon
Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon
dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat
menjadi anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan
strawberri.
Tunas Liar
Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian
meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir
daun. Contoh: tunas cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dan begonia.
Spora
Spora berbentuk bulatan yang sangat kecil, seperti serbuk sari ataus
eperti debu yang menempel di bagian tanaman (biasanya dibalik daun),
mudah tersebar karena tertiup angina. Spora terdiri atas satu sel
menyerupai zat telur, protoplasma, dan berdinding. Karena sangat ringan,
spora mudah tertiup angin atau terbawa air.
Vegetatif Buatan
Vegetatif buatan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas tumbuhan. Kuantitas (banyaknya) tumbuhan dapat diupayakan
dengan cara mencangkok, stek, dan kultur jaringan. Sedangkan untuk
meningkatkan kualitas dapat dilakukan dengan okulasi (menempel) dan
menyambung (enten).
Cangkok (Okulasi)
Tidak semua tumbuhan dapat dicangkok, hanya yang mempunyai kambium
saja. Kambium yaitu lapisan lapisan lendir yang mengandung zat makanan
tumbuhan. Lapisan kambium berada diantara kulit dan batang. Tumbuhan
yang berkambium adalah tumbuhan dikotil (biji berkeping dua).
Kambium yang terdapat diantara kulit dan kayu
Merunduk
Cara perkembangbiakan dengan merunduk adalah dengan merundukkan
batang tanaman dan menahannya agar selalu berada di tanah. Bagian
tanaman yang tertimbun tanah akan tumbuh akar. Setelah akar cukup kuat,
tanaman dipisahkan dari induknya kemudian disemaikan dalam buluh bambu
(polybag), lalu ditanam.
Stek
Stek adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara menanam potongan bagian
tumbuhan. Stek dilakukan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru pada bagian
yang diambil dan ditanam. Bagian yang distek, antara lain batang dan
daun. Beberapa jenis stek yaitu :
Stek batang
Dilakukan dengan cara memotong bagian yang akan distek. Pada tebu,
yang dipotong adalah pucuk dan bagian tengah, asal masih terdapat
ruas-ruasnya, karena pada ruas-ruas atau buku-buku itulahterdapat mata
tunas yang nantinya dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Cabang yang akan
distek dipotong miring 45 derajat agar lebih banyak tempat untuk
tumbuhnya akar baru.
Stek daun
Syarat tanaman yang daunnya dapat distek adalah apabila tepi daun
tanamannya terdapat lekuk-lekuk tempat mata tunas berada. Contohnya daun
cocor bebek, kaktus, nanas, dan daun bunga wijayakusuma. Jika daun
tersebut ditanam, pada daun itu akan tumbuh tanaman baru.
Kultur jaringan
Cara perkembangbiakan yang baru dengan menggunakan teknologi. Yaitu,
bagian tumbuhan yang mana saja dapat dijadikan benih siap tanam.
Pengerjaan kultur jaringan memerlukan kebersihan dan ketelitian yang
tinggi. Diharapkan dengan kultur jaringan ini dapat mengupayakan
pelestarian tumbuhan langka.